Seluruh pakaian bapak basah kuyup, ia dorong becaknya ke teras samping rumah, kemudian dia buka bajunya sebelum masuk rumah, rumah yang berlantaikan tanah, tidak rata, terasa basah dan sedikit becek saat turun hujan, apa lagi saat hujan deras dengan angin kencang seperti ini. Bapak berjalan menuju kamar mandi di belakang rumah, sebenarnya tidak layak disebut kamar mandi, hanya dua buah drum besar yang ditutup dengan seng bekas sekelilingnya. Tak lama kemudian bapak keluar dengan sarung menyelimuti tubuhnya. Dia berhenti sejenak di sebelahku yang sedang membuatkan kopi untuk bapak.
KEMBALI KE ARTIKEL