Sekujang merupakan tradisi masyarakat Serawai yang dilakukan setiap tahun pada malam
Rayo Pertamo (Lebaran Pertama). Tradisi Sekujang dilakukan sebagai upaya mendo’akan 'jemo putus'.
Jemo putus adalah orang yang meninggal tanpa memiliki keturunan. Termasuk di dalamnya adalah para ibu yang meninggal saat melahirkan anak pertama, waria, orang yang mati dalam keadaan membujang, anak-anak yang meninggal, bahkan orang yang mati tanpa diketahui keberadaannya dan tidak memiliki kubur (misalnyanya mati hanyut, hilang di tengah hutan, di laut, jatuh ke jurang dan tidak ditemukan).
KEMBALI KE ARTIKEL