Akibat dari kebakaran ini, pengelola mall kehilangan barang dagangan mereka yang tersimpan di toko-toko di dalam mall. Tidak hanya itu, pengunjung yang tengah menikmati waktu berbelanja atau makan malam di area food court harus dievakuasi dengan cepat demi keselamatan. Meskipun tidak ada korban jiwa, beberapa orang dilaporkan mengalami sesak napas akibat menghirup asap tebal. Kebakaran ini tidak hanya meninggalkan kerugian materi, tetapi juga trauma psikologis bagi mereka yang menyaksikan kejadian mengerikan tersebut. Â
Pasca kebakaran, area di sekitar mall langsung dipasangi garis pembatas oleh pihak kepolisian. Para petugas sibuk melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran. Di sisi lain, pemerintah daerah juga turut turun tangan dengan menawarkan bantuan kepada para pedagang yang terdampak. Masyarakat sekitar memberikan dukungan moral melalui penggalangan dana dan bantuan logistik, menunjukkan solidaritas di tengah bencana ini. Â
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi semua pihak akan pentingnya memperhatikan aspek keselamatan. Banyak warga mulai mempertanyakan kesiapan sistem keamanan mall, termasuk alat pemadam kebakaran yang seharusnya tersedia di setiap sudut bangunan. Kebakaran ini membuka diskusi baru tentang pentingnya pengawasan ketat terhadap bangunan publik untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Â
Kini, kota kami tengah berusaha bangkit dari tragedi ini. Pemerintah dan pemilik mall telah berkomitmen untuk membangun kembali pusat perbelanjaan tersebut dengan sistem keamanan yang lebih baik. Meskipun luka akibat kebakaran ini masih terasa, warga kota berusaha menatap masa depan dengan optimisme, berharap kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi. Tragedi ini telah menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya kewaspadaan dan solidaritas di tengah bencana.