Pembelian tersebut menimbulkan pro dan kontra dikalangan masyarakat dan pejabat (sembrono, narsis , dll) tapi walikota tidak bergeming tetap menjadikan mobil kiat ESEMKA menjadi mobil dinasnya.Sementara presiden SBY melalui juru bicaranya tidak melarang mobil esemka untuk mobil dinas.
Selain walikota solo (Bp. jokowi) ada beberapa pejabat yang berniat membeli mobil esemka diantaranya ; Bp. Marzuki A. (ketua DPR), Roy Suryo (anggota DPR) dan masih ada lagi yang lainnya. Apakah para pembeli mobil esemka tersebut narsis, ikut-ikutan, sembrono, apresiasi untuk karya anak bangsa,politik, biar waktu yang membuktikannya, yang jelas proyek mobnas esemka ini harus jalan terus sehingga makin banyak rakyat indonesia yang bisa memiliki mobil tersebut.
Semoga lobi di DPR melalui Bp. Marzuki A. & Bp. Roy Suryo bisa menekan pemerintah untuk mengganti semua mobil dinas baik yang pusat maupun daerah untuk menggunakan mobil esemka melalui undang-undang, sebagaimana yang diwajibkan kepada TNI/POLRI untuk diutamakan untuk membeli produk dalam negri.
Pemerintah tidak perlu takut untuk mengambil keputusan itu, bagaimanapun "ORANG INDONESIA BERHAK UNTUK MEMBELI PRODUK INDONESIA".
GIGCOC,GGC (01)