Sedikit merajut topik, lain lubuk lain airnya, lain pula ikannya, begitupun dengan nasib bang Jokowi, beda orang di solo, beda orang dijakarta tetapi sama niat baiknya sampai tujuan ahir kepemimpinannya. Dijakarta apapun ada, entah itu masalah atau sebuah prestasi, semuanya berjalan bendampingan tak tahu sampai kapan. Jakartapun bagai magnet, ibaratnya menarik apapun yang mengandung besi, sehingga semakin berat untuk digenggam sendiri. Jakarta bukan hanya milik etnis Betawi, tetapi etnis dari Sabang sampai Merauke ada disini, hal ini menjadi sulit untuk mudah dikuasai, seperti kata pepatah, banyak kepala banyak suara banyak pula niatnya, jadi semakin banyak pertentangan yang bakal dihadapi.