perlahan ia lepaskan genggaman,
dari ranting yang dulu setia,
pada angin ia titipkan perjalanan.
Tak pernah ia takut jatuh,
meski bumi menanti dengan dingin,
karena ia tahu, gugurnya adalah awal,
dari siklus hidup yang abadi.
Daun itu berkata pada semesta:
"Aku bukan hanya hijau di musim semi,
aku adalah nafas pohon,
aku adalah sajak sunyi."
Ia tak merasa usang meski kering,
karena warnanya mengubah senja,
membawa keindahan terakhir,
sebelum luruh menjadi tanah.
Ah, daun itu mengajarkan kita,
bahwa kehilangan adalah bagian dari indah,
dan jatuh bukanlah akhir,
melainkan jalan untuk kembali pulang.