Tak banyak memang penulis kompasiana (baca: Kompasianer) yang mengangkat isu-isu arkeologi (istilah lain: kepurbakalaan) dalam tulisannya. Namun, bukan berarti tema arkeologi tidak disukai oleh pembaca, bahkan beberapa artikel arkeologi yang saya telusuri di Kompasiana menunjukkan statistik mencapai puluh ribuan pembaca. Walaupun demikian, tema arkeologi masih belum mampu menyaingi artikel-artikel yang membahas isu-isu politik regional ataupun isu-isu humaniora lainnya di luar arkeologi seperti masalah "tetek bengek" hijab artis berinisial RN misalnya.
KEMBALI KE ARTIKEL