Mohon tunggu...
KOMENTAR
Financial

Resiko! Jangan Coba-coba Investasi

21 Maret 2024   23:08 Diperbarui: 21 Maret 2024   23:10 124 3

     Sering kita jumpai berbagai opini tentang investasi. Mitos investasi inilah yang sering membuat calon investor mundur hingga takut memulai berinvestasi. Seringkali kita mendengar opini yang lewat dalam media sosial, "tidak ada orang yang berhasil di pasar saham dengan cara treding". 

Pernyataan tersebut ialah salah satu contoh diantara yang populer prihal investasi. Sering kalimat tersebut juga dikutip beberapa tokoh diberbagai forum-forum saham. Walaupun, berinvestasi ialah sesuatu yang bersifat personal; tentunya apa yang sekiranya pas pada diri kita belum tentu cocok bagi orang lain. 

Dunia investasi itu bagaikan hutan belantara. Akan tetapi, ketika mampu melewatinya, kita dapat melihat sekilas cahaya-cahaya untuk mencapai kemampuan mengelola finansial yang baik, meraih harapan-harapan finansial itu sendiri.

     Kehati-hatian ialah langkah awal dalam berinvestasi. Tentunya kita menaruh harapan besar di kemudian hari dalam investasi kita, yang mampu berdampak pada kita dan akan mendapatkan manfaat dari investasi tersebut.

Sebagai refleksi, modal yang kita pakai dalam investasi sering bersumber dari hasil kerja keras, disisi lain sumber tersebut bisa dari modal dari orang tua, dll. Kendati demikian, modal yang sedemikian itu musti dikelola dengan baik sebagai aset yang kita miliki.

     Agaknya, sebelum menginvestasikan modal kita ke dalam salah satu instrumen investasi, jauh lebih baik jika diawali berupa berinvestasi dalam bentuk pengetahuan. Pengetahuan ini semata---mata sebagai pembukan jendela pengetahuan tentang investasi. Kalau kata Benjamin Franklin, "Berinvestasilah di ilmu pengetahuan menghasilkan bungan yang terbaik". 

     Investasi ialah jalan proses yang panjang. Tidak secepat yang kita damba-dambakan. Mengenali diri adalah penting, apakah kita ini masuk dalam kelompok yang panik atau tenang ketika melihat pasar sedang mengalami fenomena berupa harga pasar sedang mengalami tren turun. Sebagai contoh, aset pasar baik sektor keungan, properti ialah sektor yang dinamis. Semisal sektor keuangan. Kemudian, sejauh mana kita mengikuti dinamika tersebut?

     Kemudian, kenali diri kita untuk menentukan modal kita ini kira-kira bakal dikelola oleh orang-orang yang ahli dalam bidangnya. Meluangkan waktu disela-sela kesibukan kita sembari menggali informasi instrumen investasi kita, seperti sekuritasnya, yang akhir-akhir ini menjadi tren dalam berinvestasi.

     Dengan ikhtiar yang sedemikian itu, resiko dalam berinvestasi dapat diminimalisir agar tidak salah dalam memanajemen resiko investasi kita. lebih baik melakukan duli, daripada tidak melakukan apa-apa yang akan menjerumuskan kita pada jurang ketidaktahuan tentang investasi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun