Getar-getir melompong, menyeruak menghiasi pagi hingga petang dan malam hari, besok pun tetap begitu, berjalan tertatih-tatih menyelinap dibalik ranting-ranting rezeki yang meluber hingga kadang tak cukup sadar bahwa rezeki itu sudah cukup, lalu dicarilah hingga ke setiap sudut kota, sela-sela laci hingga pada angin yang berpadu dengan aroma jeritan.
KEMBALI KE ARTIKEL