Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Kemenangan Manchester City, Kemenangan Sepak Bola Pengorbanan Ala Mancini

1 Mei 2012   07:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:53 864 1
[caption id="" align="aligncenter" width="288" caption="Mancini tersenyum sumber (thepremier league .com)"][/caption] Mancini sosok yang merendah, entahlah apakah ini "senjata" untuk menjatuhkan lawan melalui sebuah pujian atau memang sosoknya Mancio (panggilan Roberto Mancini) yang selalu bisa mengendalikan euforia kemenangan. Dan jika akhirnya Man. City juara maka sikap Mancini tepat dengan kerendahan hatinya. Ia pernah menjadi "dewa" ketika dirinya datang saat Lazio sedang krisis keuangan. Ia menghidupkan energi Lazio yang terampok oleh krisis finansial dengan kerelaan akan hak gajinya yang mungkin tak terbayar. Tapi ditengah serba kekurangan, Mancini mempersembahkan gelar Coppa Italia kepada Lazio yang juga mantan klubnya sewaktu menjadi pemain, sebelum akhirnya diangkut Massimo Moratti ke Inter. Oleh Morrati, Mancini diberi mandat untuk membenahi Inter setelah skandal "Calciopolli" terungkap. Inter seperti terbang bebas ketika para pesaing Juventus dan AC Milan tersandung efek Calciopolli. Juventus terdegradasi, Milan mendapat pengurangan poin. Inter melesat dengan scudetto di tahun kedua Mancini. Tahun ketiga walaupun Juventus dan AC Milan sudah kembali tapi mental Inter Milan sudah terlanjur seperti Karang, Scudetto  masih dipertahankan. Hanya satu kekurangan yang tak mampu ditolelir oleh sang bos Morrati, Liga Champion, hal yang bisa dilakukan oleh suksesor berikut Mancini, Jose Mourinho. Sakit hati Mancini segera terbayar, usai sebuah klub kaya baru lahir di Manchester, ya Manchester City dikuasai oleh gelimpangan dollar ala Timur Tengah melalui Syeikh Mansour yang ingin menandingi rivalitas si "neighbour" Manchester United, hal yang dianggap pameo karena banyak klub di Inggris raya yang justru ingin menghindari rivalitas dengan si setan merah. Mancini datang diawal tahun 2010, usai Mark Hughes dianggap tak mampu memenuhi dahaga sang bos yang ingin Manchester City menjadi raksasa baru bukan hanya di Inggris tapi juga di Eropa. Mancini datang, diikuti belasan pemain yang bernilai ratusan juta pounds. Para pemain Mancini bukanlah yang termasuk mudah diatur, seperti Mario Balotelli dan Carlos Teves. Dua orang yang mewarnai karir kepelatihan Mancini beberapa tahun ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun