Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Tantangan Terbesar Pendakwah

21 Januari 2010   09:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21 285 0
Catatan di akhir bulan Ramadhan tahun lalu....

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamualaikum wr wb

Kalau kita bertanya pada masing-masing aktivis dakwah, apa sebenarnya tantangan terbesar yg dihadapi pendakwah saat ini?
Mungkin jawabannya akan beragam, mungkin tergantung pada tujuan awal pergerakan masing2. Ada yg bilang:
- membersihkan bidah dan kufarat
- membersihkan sistem yg rusak dr dalam
- mendirikan sistem baru untuk menggantikan sistem rusak sekarang

namun, benarkah itu tantangan terbesar para pengemban dakwah?

Sering kita lupa bahwa ada peperangan abadi yg selalu menanti kita. Peperangan yg dimulai, justru setelah kita (insya Allah) bisa menghindari godaan dunia yg sering diringkas menjadi harta, tahta, dan wanita.

Apakah tantangan itu?

Saudaraku, sering kita terlupa bahwa tantangan itu justru berasal dr dalam diri kita sendiri! Tantangan untuk menaklukkan bentuk2 penyakit hati yg bisa menghanguskan semua upaya dan ibadah kita.
Yup, tantangan itu berupa ujub, riya, dan takabur!

Betapa berat tantangan tersebut, betapa halus tipuannya, sampai ketika kita pulang beritikaf dan melihat supir angkot yg narik semalaman ketika kita beritikaf, kemudian kita merasa bahwa kita lebih baik dr dia, maka jangan2 kita sudah terjebak ke dalam sifat ketakaburan, dan luruhlah pahala ibadah semalaman itu!

Betapa mengerikan tantangan tersebut, sehingga ketika kita memelihara jenggot dan merasa diri kita sudah baik karenanya, jangan2 kita sudah tertawan ujub yg menghilangkan semua upaya mengikuti sunnah tersebut!

Demikian bahayanya tantangan tersebut, sehingga ketika kita shalat dgn khusyuknya, dgn terbersit keinginan akan pujian dr sekeliling kita, jangan2 hancurlah hitungan kita krn riya!

Kalau perkara2 yg 'remeh' seperti itu saja, sedemikian sulit kita mengontrolnya, apalah lagi ketika kita merasa hebat karena pergerakan kita? Apalah lagi ketika kita meremehkan pergerakan lain? Apalah lg ketika kita hanya bergerak demi mendapatkan simpati dr orang lain?

Mari kita manfaatkan setiap hari untuk merenungkan, apakah kita sudah berhasil, sudah peka dan waspada, sudah menaklukkan tantangan terbesar itu? Ataukah kita hanya menjadi tawanan dan antek penyakit?

Wallahua'lam,
wassalam,
haekal

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun