Terdengar lantuan ayat-ayat suci Al qur'an dengan suara yang merdu hingga mampu meredam amarah gemuruh petir, beberapa pria dan wanita yang duduk di tepi masjid seolah menikmatinya, beberapa mahasiswa sibuk membaca dan menghafal buku-buku pelajaran tidak menghiraukan keadaan di sekitar.
Musim dingin kini telah tiba ditandai dengan derasnya hujan diakhir bulan Oktober, penduduk mesir dan kami menyambutnya dengan gembira akan tetapi didalam lubuk hati kecil, kami tidak begitu gembira, jika hujan turun berarti musim dingin telah tiba. Musim dingin di negri kinanah ini sangat lah berbeda dengan di indonesia, cuaca di mesir jauh lebih dingin dan bahkan bisa mencapai 4C coba bayangkan betapa dinginya biasanya di indonesia hanya 23C.
Para mahasiswa asal indonesia biasanya jarang sekali keluar rumah pada musim dingin, mereka lebih sering menghabiskan waktu didalam kamar, biasanya para mahasiswa keluar jika hendak kuliah, talaqqi dan ada kebutuhan yang sifatnya penting saja.
Dimesir hujan adalah sesusatu yang jarang terjadi mungkin dalam jangka satu tahun hanya tiga sampai lima kali saja dan bahkan dua kali saja seperti yang saya alami satu tahun yang lalu akan tetapi walaupun jarang hujan cuaca disini sangat lah dingin seperti dieropa bahkan menurut beberapa temanku yang pernah mengunjungi bukit sinai, cuaca disana lebih dingin dari cairo bahkan sampai turun salju.
Pengalamanku satu tahun yang lalu, saya beserta para rombongan berangkat menuju mesir pada tanggal 20 November dan sampai cairo tanggal 21 saat itu musim dingin telah tiba. Saya tidak membawa satu pun jaket dari indonesia, Saya salah satu orang yang tidak percaya bahwa negri yang terkenal panasnya ternyata sangatlah dingin pada musim dingin, padahal ustadzku berpesan melalu group WA agar membawa jaket walaupun hanya satu. Hingga akhirnya aku menyesal kenapa tidak membawa jaket dari indonesia.
Kata sebagian mahasiswa indonesia pada musim dinging lebih sering terjadi pencopetan, pencurian karena malam harinya lebih lama daripada siang hari sehingga para pencuri mempunya waktu panjang untuk beraksi. Berbeda dengan musim panas, malam harinya lebih pendek dari siang hari, bahkan waktu bulan ramadhan kemarin waktu subuhnya mencapai jam 03.00, Nah terbayang kan!! maka dari itu pada musim panas jarang sekali mereka tidur malam biasanya mereka tidur setelah sholat subuh.
Pada musim dingin aktifitas sering kali terhambat karna cuaca yang begitu dingin, jika ingin keluar kami harus memakai jaket tebal seperti orang-orang eropa bahkan kami juga memakai sarung tangan dan kaos kaki agar kami tidak kedinginan. Bukannya berlebih tapi faktanya seperti itu mesir memang cuacanya sangat dingin, kami perpakaian seperti itu untuk menjaga kesetabilan tubuh agar tetap sehat. Penyakit lebih banyak pada musim dingin daripada panas.
Menurutku ada keunikan tersendiri pada musim dingin ini, beberapa minggu lalu hujan turun hanya sebentar dan tidak deras, saat itu hpku penuh sekali dengan updatan masisir (Mahasiswa indonesia dimesir) semua memasang snep WA bertemakan hujan, aku pun sempat tertawa sendiri pada saat melihatnya, Namun ada beberpa yang update jalanan dimesir banjir dan aku pun tidak percaya masa hujan sebentar langsung banjir. Pada sore hari aku pun keluar dari rumah menuju hay asyir (nama daerah) pada saat sampai dipertengahan jalan ternyata benar jalan disitu banjir, aku pun terkejut melihatnya dan bergumam didalam hati "kok bisa yah hujan hanya sebentar langsung banjir", Ini sangat menakjubkan menurutku.
Hari demi hari pengalaman unik musim dingin yang silih berganti, Dunia arab memang sangat menarik untuk diceritakan karena memiliki ciri khas yang unik. Pertanyaan demi pertanyaan sewaktu di indonesia tentang negri ini mulai terjawab dengan seiring berjalannya waktu.