Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia dan negara-negara di dunia di awal tahun 2020, dunia pendidikan menempuh pembelajaran degan menggunakan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Aktivitas siswa di sekolah diliburkan dan belajar tetap dilaksanakan dari rumah masing-masing. Proses belajar mengajar dari rumah sudah berlangsung sejak awal tahun pelajaran 2020-2021. Selama ini siswa disibukkan dengan tugas-tugas yang diberikan bapak atau ibu guru baik secara daring maupun secara luring. Hal ini menimbulkan kejenuhan bagi siswa. Fenomena ini menjadi permasalahan yang pernah dihadapi oleh  siswa di SMKN 1 Bukateja. Pada awal Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), respon siswa pada saat mengirimkan tugas sangat baik. Hal ini tentu cukup baik karena siswa antusias dalam mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun ternyata hal ini tidak berlangsung lama. Pada bulan ketiga pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), respon siswa semakin menurun. Siswa sering mengabaikan tugas yang diberikan guru. Bahkan tingkat partisipasi siswa pada saat ini kurang dari 40%. Hal ini tentunya menjadi permasalahan bagi siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.
KEMBALI KE ARTIKEL