Meliterasi Big Data kemudian menumerasikan probabilitas "data" lantas mengintegrasikan semua "peluang" terbaik yang ada dalam waktu sesingkatnya, ini salah satu fungsi AI. Sadarkah bahwa proses itu menghilangkan banyak usaha manusia. Membuat ringkas bentuk organisasi namun menghasilkan lompatan produktivitas yang lebih tinggi. Upah "besi" ala Marxisme menjadi kenangan belaka begitu pula Liberalisasi perburuhan akan mengalami kemunduran, kata Peter Thiel; "if we say that crypto is libertarian, why can't we say that AI is communist, and at least have the sort of alternate account of scale?".
Paradima Sains cenderung reduksionis, mengakibatkan "cara berfikir" Sains lebih melihat suatu obyek lebih kepada komponen obyeknya sendiri secara spesifik. Sementara Alam dan Manusia, secara fitrahnya terbangun dari banyak variabel obyek empiris dan metafisis yang saling bersinggungan. Maka saat Teknologi AI berkembang, paradigma sains yang spesifik tersebut akan tergantikan oleh Mesin.
Efek kecepatannya perkembangannya lebih dahsyat dari Revolusi Industri, bahkan menyalip budaya TQM ala Lean, Kaizen dan variannya. Ini senja kala Industri padat karya. Berapa banyak proses yang mana didalamnya ada manusia akan menghilang. Saat teknologi Drone Geospatial yang diintegrasikan dengan Instrumentasisasi hitungan Kuantitas “Sumber Daya” dan “produk” kemudian koreksinya diproses dengan AI, lantas data itu kemudian diproses nilai keekonomiannya.