Farhan duduk di dalam kamar kontrakannya yang sederhana, menatap layar laptop yang menyala tanpa benar-benar membaca apa yang tertulis di sana. Pikirannya penuh dengan kegelisahan. Ia baru saja menyampaikan niatnya untuk melamar Aisyah kepada orang tuanya, dan kini ia sedang menunggu jawaban dari gadis itu. Hatinya tidak tenang.
KEMBALI KE ARTIKEL