Yang mengatakan bahwa Frans Tumbuan tidak sehat adalah putranya sendiri di media-media ketika dia meninggal dunia. Katanya ayah mereka sedang berjuang dengan penyakit gulanya tiga tahun terakhir ini. Artinya bahwa pemilik produk kesehatan untuk mencegah penyakit gula menggunakan pemeran seorang penderita penyakit gula. Saya tidak tahu kapan pengambilan gambar untuk iklan ini. Jika iklan ini diambil ketika Frans Tumbuan belum terserang penyakit gula, masuk akal juga. Tetapi harusnya segera dihentikan ketika dia terkena penyakit gula karena efek kesehatan yang ditawarkan tidak terbukti. Sebaliknya jika iklan ini diambil setelah dia terkena penyakit gula maka menurut saya ini aneh. Memangnya tidak ada lagi artis yang lebih sehat?
Tadinya saya tidak terlalu mempermasalahkan hal ini ketika saya tidak tahu bahwa dia meninggal karena penyakit gula. Tetapi ketika publik tahu, produk kesehatan yang menggunakan jasanya masih muncul di TV hingga hari ini. Tadi sore ketika saya menonton berita di stasiun yang khusus menayangkan berita dan acara-acara politik iklan dengan durasi yang cukup lama tersebut muncul lagi. Saya heran apa misi dari iklan tersebut. Apakah tidak melanggar etika jika orang yang telah meninggal masih memerankan sebuah produk kesehatan walaupun secara kontrak masih berlaku?
Setahu saya sebuah iklan televisi segera dihentikan ketika pemerannya meninggal dunia. Sebagai contoh ketika Taufik Savalas yang memerankan iklan sabun mandi mengalami kecelakaan dan meninggal dunia, hari itu juga tidak ada iklan sabun mandi yang dibintangi oleh dia. Begitu juga ketika Basuki Srimulat meninggal, maka iklan produk kesehatan yang diperankan olehnya tidak tayang lagi. Namun untuk Mbah Marijan itu tidak berlaku. Dia masih sering muncul di iklan produk minuman berstamina di TV. Apakah ada aturan tentang hal ini? Saya tidak tahu.