Karena arus Informasi khususnya IT yang begitu pesat, yang masuk melalui berbagai dimensi kehidupan, mengakibatkan gengsi pergaulan jadi no.1, gaya hidup sangat konsumtif berlebihan, berpandangan terlalu skeptis, mudah di pengaruhi cenderung stereotipe, maka filter agama dan budaya lama-lama menjadi terkikis.
Sehingga orang-orang yang mereka anggap "engga gaul" dianggap "salah", apalagi di era reformasi yang serba terbuka ini, semua orang bebas berbicara dan memengaruhi orang lain, khususnya melalui media-media "gaul" jaringan sosial.
Saya cinta ajaran agama saya, saya cinta budaya leluhur saya dan saya juga cinta seni orang-orang asing yang bermutu.
Maka berfikir objektif-lah wahai anak-anak muda indonesia harapan bangsa, ambil semua yang positif dan buang semua yang negatif, jaga nilai-nilai luhur para pendahulu kita..!
Jangan sampai kebaikan menjadi tabu karena dibutakan ego dan nafsu duniawi, masih ada harapan untuk menjadi lebih baik..!