Ajaib itu kata yang sering digunakan ketika melihat sesuatu yang tidak masuk akal seperti hidung bisa memanjang pada cerita Pinokio, Power Rangers yang bisa berubah ketika ada musuh, dan banyak lagi. Bahkan, sekarang banyak banget film atau sinetron di Indonesia yang menyajikan cerita yang ajaib-ajaib seperti manusia bisa berubah menjadi harimau, ular, dan lain sebagainya. Akan tetapi, saya tidak akan membahas hal yang ajaib seperti yang di atas. Pada kesempatan kali ini, saya ingin menceritakan sesuatu yang ajaib berdasarkan ilmu dan teknologi.
Apakah yang rekan-rekan pikirkan ketika saya bertanya "Tahukah Kamu seperti apa sepatu ajaib itu?". Tentunya banyak yang akan berpikiran bahwa sepatu ajaib itu bisa terbang, bisa melayang, bisa ini dan itu. Baiklah, supaya pembahasan kita kali ini tidak ngambang, saya ingin menjelaskannya sesuai dengan pemahaman saya.
Sepatu ajaib sebenarnya merupakan julukan sepatu yang dibuat untuk mengecas baterai handphone . Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Sebenarnya, energi tersebut berasal dari tekanan yang diberikan oleh seseorang ketika menggunakan sepatu. Tekanan tersebut ditransfer menjadi energi listrik sehingga dapat digunakan untuk mengecas handphone yang low battery.
Ilmuwan percaya bahwa dengan berjalan selama 5 hingga 7 jam, maka sepatu tersebut dapat mengisi penuh baterai handphone dari 0% hingga 100%. Saat ini, saya sendiri belum menemukan perusahaan yang memfokuskan diri untuk memproduksi sepatu ajaib ini. Akan tetapi, berbagai penelitian telah menunjukkan bukti yang telah dijelaskan di atas.
Mengapa hal ini dapat terjadi? Apa yang dapat dijelaskan oleh science? Perlu kita ketahui bahwa setiap hari di dunia ini, selalu ada produk baru yang dihasilkan oleh manusia, baik itu sesuatu yang langsung diketahui manfaatnya, maupun sesuatu yang baru diketahui manfaatnya setelah bertahun-bertahun yang akan datang. Contohnya saja sepatu ajaib ini. Siapa menyangka sebuah sepatu dapat mengecas baterai handphone, bukan?
Di dalam ilmu science, kita mengenal Hukum Kekekalan Energi dimana setiap energi tidak dapat diciptakan dan dihancurkan, namun energi hanya dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya. Hal inilah yang menjadi pemicu para ilmuan di dunia mencari dan terus mencari sumber energi alternatif di dunia ini. Selain itu, hukum ini juga menginspirasi Fisikawan Perancis bernama Jacques dan Pierre Curie dalam menemukan sifat baru yang diberi nama Sifat Piezoelektrik (Piezoelectricity Property) pada tahun 1880.
Piezoelektrik berasal dari bahasa Yunani yaitu Piezo atau Piezein yang berarti tekanan dan kata electric atau electron yang berarti listrik. Jadi, kata Piezoelektrik berarti listrik yang dihasilkan dari tekanan. Saat itu, Jacques dan Pierre Curie hanya bisa menjelaskan bahwa energi tekanan dapat diubah menjadi energi listrik. Sedangkan implentasi dari ide tersebut baru terwujud pada abad ke-20 ini.
Sebenarnya ide ini tidak hanya diaplikasikan ke sepatu saja, tapi ilmuan juga telah merancang pembangkit listrik di jalan raya. Sayangnya, saat ini, di Indonesia isu ini tidak terlalu booming karena keterbatasan pengetahuan mengenai hal ini. Oleh karena itu, sudah saatnya kita menambah wawasan kita dengan membaca hal-hal yang sedang berkembang saat ini.
Baiklah, cukup sekian dulu opini saya. Terima kasih atas perhatian rekan-rekan pembaca dalam membaca artikel ini. Salam hangat. Sampai ketemu lagi pada ide artikel selanjutnya.