Menghafal Al-Qur'an adalah sebuah perjalanan spiritual yang penuh dengan tantangan dan pahala. Proses ini tidak hanya melibatkan kemampuan kognitif untuk mengingat ayat-ayat-Nya, tetapi juga menguji ketekunan, kesabaran, dan keikhlasan seorang hamba dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT. Setiap penghafal, atau hafizh, pasti akan menghadapi berbagai fase dalam perjalanan menghafalnya, salah satunya adalah fase kehilangan. Fase ini sering kali muncul ketika seorang penghafal merasa hafalannya mulai memudar atau mengalami kesulitan dalam mengingat ayat-ayat yang telah dikuasainya sebelumnya. Meskipun fase ini dapat memunculkan rasa frustrasi, sebenarnya fase kehilangan adalah bagian dari dinamika proses menghafal yang perlu dihadapi dengan kesabaran dan tekad yang lebih kuat.