Permainan Sudah Berubah
Dulu, BBM bisa dikatakan diuntungkan dengan situasi. Saat itu mendadak muncul tren messenger. BBM dianggap messenger profesional dan eksklusif, tidak seperti mig33 atau mxit yang terasa seperti mainan atau yahoo messenger yang cuma bisa dipakai di komputer. Orang yang ingin mencicipi BBM harus membeli BB. Sementara, bila sudah beli BB gak pake paket BBM namanya mubazir. Siklus ini terus berputar.
Tapi kini, dengan BBM tidak eksklusif untuk BB, maka BBM menghadapi persaingan terbuka. Dan sial bagi BBM, sejumlah messenger, semisal whatsapp dan Line, menawarkan fitur yang sama dan bahkan lebih. Ini yang membuat BBM bakal babak belur. Kalau tidak hati-hati, BBM mungkin jadi primadona hari ini, tapi entah 6 bulan lagi ada dimana.
Apa yang Bisa Dilakukan Blackberry?
BBM yang diluncurkan harus sempurna. Tidak boleh gagal dan harus kaya fitur. Kesan pertama itu penting karena inilah momen promosi mereka yang paling sempurna. Bila di hari peluncuran gagal, maka akan susah mengulanginya. Pengguna BBM harus hari ini juga, di momen ini juga, langsung merasa bahwa BBM lebih baik daripada messenger lain. Ibarat anda membuka restoran besar-besaran, jika ternyata makanan yang disajikan tidak enak, atau layanan pramusajinya tidak baik, atau restorannya kotor, akan susah bagi anda untuk meminta konsumen anda datang lagi sekalipun anda sudah mengubah resep dan menu.
Tapi apa yang terjadi. Tanggal sudah ditetapkan hari ini, sejumlah pengguna bahkan sudah sempat men-download. Ada yang sudah lama menunggu dan akhirnya tidak sabar dan mencari versi ilegal. Hari ini hari Minggu, hari yang tepat bagi orang seharian di rumah mencoba-coba software baru, dan juga hari yang tepat bagi orang-orang untuk pamer review di media sosial. Tapi, BBM memutuskan untuk menunda. Semoga tidak sampai melewati malam ini karena momen seperti ini rasanya susah untuk diulang lagi.
*Ikuti blog saya di bengkelbanghabibie.wordpress.com*