Kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta seolah membuka mata kita tentang bagaimana seharusnya pemimpin yang berorientasi melayani masyarakat. Banyak cibiran hujatan bahkan makian yang ditujukan kepada Ahok. Sebagian yang mengerti cuma akan tersenyum sambil geleng – geleng kepala melihat mereka – mereka yang belum juga bisa menerima perubahan, bahwa dunia “nikmat” yang selama ini telah mereka nikmati perlahan namun pasti akan berakhir. Tetapi ada pula yang secara membabi buta justru menyalahkan langkah yang dipilih oleh Ahok. Resistensi terbesar tentunya dari kalangan parpol yang selama ini berlindung pada anggotanya di DPRD , dimana DPRD mempunyai posisi tawar yang tinggi terhadap kebijakan yang dikeluarkan Gubernur. Semua harus lewat DPRD dan semua tentu ada biayanya. Begitulah yang terjadi selama ini.
KEMBALI KE ARTIKEL