Kemalasan untuk memverifikasi sumber primer adalah satu gerbang timbulnya fitnah, disebabkan kesalahan persepsi yang diakibatkan ketidak cermatan pengutipan konteks bahasan yang ada. Ketidakcermatan itu bisa jadi dikarenakan sikap sikap arogan dan ketidakmahutahuan akibat kebencian yang tidak mendasar yang sudah dibentuk dalam fikiran sehingga menghilangkan etika dan obyektifitas maupun proporsionalitas dalam melihat sesuatu. Apalagi “ketidakcermatan” itu muncul dari copypaste kutipan fihak-fihak ketiga sebagai fihak yang tidakbertanggungjawab dalam menyebarkan propaganda permusuhan terhadap Ibn Taimiyyah dikarenakan adanya “kepentingan” tertentu.