Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mereka saja tidak serakah

30 Januari 2010   16:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:10 262 0
Tulisan ini dibuat setelah melihat kehidupan di pantai selatan Jogja.  Yogyakarta dijadikan contoh dalam tulisan ini karena kebetulan saya mendapat inspirasi untuk menulis tentang ini pada saat berkunjung ke Jogja beberapa bulan yang lalu. Tentu saja kita bisa belajar untuk tidak serakah dimana saja. Malam ini saya teringat kembali untuk menuliskan hal ini ketika melihat-lihat koleksi foto sehingga langsung ditulis supaya tidak lupa lagi. Pantai Depok di Yogyakarta merupakan tempat yang perlu dikunjungi bagi yang senang dengan makanan laut segar. Di sini, nelayan yang baru mendarat langsung menjual ikannya di atas perahu yang sudah ditambat. Apa yang menarik dengan kehidupan di pantai tersebut? Di pantai ini saya bisa melihat jalinan kerjasama yang baik antar beberapa pihak dalam mencari nafkah mulai dari nelayan, penyedia jasa untuk membersihkan ikan atau hasil laut lain dan pemilik rumah makan. Semua pihak menjalankan perannya masing-masing agar pihak lain dapat juga menikmati hasil kerjanya, tidak ada kesan adanya upaya untuk menguasai semua sumber pendapatan. Tidak ada keserakahan di sini. Setelah membeli ikan atau hasil laut yg lain, akan ada orang yg mengajak kita untuk berkunjung ke rumah makannya. Di sana, ikan yang kita beli akan dibersihkan oleh penyedia jasa membersihkan ikan atau atau oleh pegawai rumah makan. Kita tidak perlu membayar jasa pembersih secara langsung ini karena di antara tenaga pembersih dan pemilik rumah makan sudah ada kesepakatan sendiri mengenai upah. Pemilik rumah makan mendapat penghasilan dari menjual nasi, sayur, minuman dan jasa memasak yang dihitung berdasarkan berat makanan yang dimasak. Kerjasama informal yang telah terjalin lama ini memberikan pelajaran yang baik buat pengunjung tentang harmoni dalam kehidupan, sifat tidak serakah dan kerja sama yang baik dalam mencari nafkah yang halal. Tidak terlihat upaya saling merebut pengunjung. Mungkin karena mereka sangat menghayati bahwa urusan rejeki sudah ada yang mengatur sehingga tidak perlu berebut. Kalau mereka saja bisa tidak serakah, mengapa kita tidak mencontoh mereka? Betapa damainya negri ini andai saja pelajaran ini bisa dipahami oleh para pihak yang mengatur negri ini. Sudah pasti kita tidak tidak akan mendengar adanya pansus,  'gate' atau sejenisnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun