Persoalan kesetaraan gender merupakan isu yang selalu menarik untuk dibahas. Dalam perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat sekarang ini, satu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah
 bahwa masih banyak masyarakat dalam lingkungan tertentu yang menempatkan perempuan pada posisi lebih rendah dari laki-laki bahkan membatasi perempuan untuk melakukan segala yang biasa ada dalam zona maskulinitas.  Alasan itu pula yang tentu menjadi motivasi utama yang mendorong R.A Kartini untuk memperjuangkan Emansipasi wanita di masanya. Mungkin tidak berlebihan jika dikatakan bahwa paradigma yang terbentuk dalam kehidupan masyarakat inilah yang menjadi embrio bagi munculnya teologi feminisme, sebagai sebuah gerakan yang mencoba menerobos tradisi patriakhal yang sudah mendarah daging untuk menentukan posisi perempuan dalam aras yang sama dengan laki-laki. Di dalam kaitan dengan hal itu, maka di sini akan dibahas tentang teologi feminisme sebagai sebuah rujukan bagi gerakan emansipasi masa kini.
KEMBALI KE ARTIKEL