Wawasan kebangsaan memang memerlukan indoktrinasi secara terus menerus mulai dari usia dini. Belajar dari Singapura, sejak dari usia TK sampai SMA mereka akan diwajibkan untuk menyanyikan "Majulah Singapura" sebelum memulai pelajaran. Kelihatannya remeh, sekedar menyanyikan lagu. Kegiatan tersebut merupakan proses doktrinasi secara berkelanjutan untuk menumbuhkan jiwa dan semangat nasionalis pada generasi penerus mereka. Setelah berumur 18 tahun, mereka (yang laki- laki) akan diwajibkan mengikuti wajib militer selama 3 tahun. Disini mereka masuk dalam " penggodokan" agar mampu berperan dalam bela negara. Selesai melaksanakan wajib militer mereka bisa menekuni profesi yang mereka inginkan. Mereka telah lahir menjadi patriot-patriot Singapura dengan segala profesi yang ada, tak terbatas hanya menjadi tentara.
Memang benar kalau berperan dalam bela negara tidak harus menjadi tentara, tidak harus berperang. Tapi tanpa adanya doktrinasi yang radikal dan terus menerus serta pelatihan yang terarah, maka jadinya akan tak terarah pula. Bayangkan kalo Indonesia mengikuti Singapura dalam membina warganya. Akan lahir wakil-wakil rakyat yang patriotismenya tidak hanya dimulut saja. Akan lahir ilmuwan-ilmuwan yang turut memikirkan kemajuan alutsista negaranya. Akan lahir pejabat-pejabat sipil yang kebijakannya juga memikirkan keutuhan bangsanya. Betapa luar biasanya negara ini kalo dikelola dengan benar !
Tapi tetap aku bangga sama Indonesia ! kenapa ? Singapura hanya negara kecil, luasnya hanya beda tipis sama luas Jakarta. Jadi pemerintah Indonesia jelas hebat dong ? mereka memerintah negara yang demikian luas. Berarti kalo Jokowi-Ahok bisa menyelesaikan keruwetan Jakarta, mereka pasti juga akan mampu memimpin Singapura ! Go Indonesia !