Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Manajemen Waktu

9 Oktober 2012   08:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:02 186 0
Waktu adalah hidup, waktu tidak dapat dibalik dan digantikan. Membuang waktu berarti membuang-buang hidup, tetapi bila menguasai waktu maka menguasai hidup dan mendapatkan yang terbaik darinya. (Pendapatnya orang dulu, Lakein 1973)

Coba kita renungkan sejenak kalimat diatas. Apakah kita bisa kembali ke tahun yang lalu, atau bulan lalu, atau hari yang lalu, atau ke jam yang lalu?
Tentu jawabnya gak kan…!!

Ini berarti bahwa waktu bisa habis dan terbatas, dan
apakah yang terjadi dimasa lalu bisa kita ulangi, keputusan-keputusan, kegagalan, kekecewaan, kesenangan dll ?
tentu jawabnya gak juga kan!!

Kita tidak bisa mengatakan “waktu berhenti sekarang ! saya belum mengerjakan hal ini dan hal itu” namun waktu tetap berjalan. Jika kita terlambat mengerjakan satu mungkin akan terlambat mengerjakan yang lainnya dan waktu tidak mengenal kompromi, dia terus berjalan tanpa peduli apakah kita tertinggal atau tidak, sedih atau senang, gagal atau sukses, waktu berjalan terus.

Banyak orang atau bahkan kita sendiri yang mengatakan
“ Kita tidak punya waktu”.
Apa yang sebetulnya terjadi ketika seseorang mengatakan demikian.

Jika mau jujur ketika kita mengatakan
“ kita tidak punya waktu”,
itu berarti hal yang dimaksudkan tidak dalam prioritas kita, atau memang kita tidak tahu prioritas kita yang sesungguhnya.

Pernakah kita melihat apakah itu saudara kita, teman, sahabat yang terus mengeluh soal waktu,
“tidak punya waktu untuk ini dan itu”.

Tetapi sebaliknya kita melihat ada teman, saudara atau sahabat yang bisa melakukan banyak hal dalam berbagai kegiatan. Padahal tentu saja waktu yang kita miliki sama 1 hari = 24 jam, 1 jam = 60 menit, sama kan ??? Tapi dimana letak perbedaannya ???

Salah satu jawabannya adalah menemukan waktu dan yang berikutnya adalah menemukan prioritas.

Jika seseorang tidak sadar dengan waktu yang terbatas ini, maka dia tidak akan pernah sungguh-sungguh berpikir tentang pentingnya waktu.
Dia pun tidak terlalu pusing untuk apa yang dilakukan sekarang atau nanti, dan biasanya orang yang tidak sadar dengan akan waktu berarti membiarkan dirinya menjadi korban dari waktu.

Jika seseorang ketika masa kecil dan remaja bermain secara berlebihan, waktu muda dia bersenang-senang, waktu dewasa dia bingung apa yang harus dimulai dan dilakukan dan ketika Tua dia melihat hidup adalah kesia-siaan, dia menjadi pribadi yang reaktif.

Jika demikian yang terjadi maka ia tidak pernah menemukan arti waktu yang sebenarnya.
Berbeda dengan seseorang yang yang menyadari bahwa hidup ini singkat dan setiap orang akan mati, maka dia akan melihat hal ini adalah kesempatan untuk mengisinya sebaik mungkin sehingga jika dia mati nanti dia tidak akan menyesal akan hidupnya, kerena dia menikmati hidupnya.

Jika seseorang telah menemukan waktu maka dia pun menemukan sebuah proses kesadaran akan pentingnya waktu.
Dengan pengertian pentingnya waktu seseorang akan diarahkan lebih jauh untuk menemukan PRIORITAS.

Maksudnya jika seseorang tidak jelas tentang hal mana yang penting untuk dilakukan dan yang tidak penting, ada kemungkinan dia akan terbang dari satu aktifitas ke aktifitas yang lainnya atau
dari suatu proyek ke proyek lain atau dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu orang ke orang yang lain.
Mengerjakan sedikit disini, tidak bisa bekerja sedikit disana, lupa mengerjakan sesuatu kemarin dan janji untuk mengerjakan 50%nya besoknya. Apakah mungkin kita bisa melakukan janji untuk melakukan 50% sisanya dikemudian hari??

Jadi dengan belajar mengetahui PRIORITAS maka kita pun dengan sendirinya akan belajar mengatur waktu. Mengatur waktu bukan berarti harus selalu sibuk dan setiap menit dalam kehidupan harus dipadati dengan aktifitas,
tetapi bahwa kita bisa mendapatkan apa yang kita mau sebanyak mungkin dari waktu yang tersedia termasuk rencana untuk rileks.

Kini riset telah membuktikan dengan jelas bahwa ketidakmampuan seseorang untuk mengatur dirinya sendiri secara efisien akan menimbulkan penuaan dini, penurunan kecerdasan mental, dan bahkan menutup akses terhadap kecerdasan yang telah ada pada dirinya………………(nasehatnya Doc Childre)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun