Namun sehari ini aku tak cuma digetarkan oleh kisah Dini.
Pergetaran hati ini sebelumnya tersentuh atas berita atas profil seorang Elang Gumilang, yang begitu mengesankan etos kerjanya. Yang dalam keseharian kerjanya, seorang yang juga muda, semangat membagikan spirit positif dalam setiap langkahnya, mengatur perusahaan propertinya semata demi menyiapkan perumahan sederhana, yang rumah didalamnya, dilengkapi dengan fasilitas pendukung dan transportasi yang baik, yang bahkan bisa ditempati bahkan oleh seorang pemulung sekalipun.
Hari yang lengkap sebenarnya, bagaimana kedua orang muda ini begitu menginspirasi. Mengingat setiap kematian pasti akan selalu menghampiri kita dan bahkan sebagaimana di Al Quran :
" Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan (nya).
(QS. 15:5)"
Sehingga sangatlah nyata bagi seorang umat, baik tua bahkan muda, seperti Dini, akan dihampiri juga oleh ajal. Dan umat yang beruntung adalah dia sang Elang, muda yang sangat bermanfaat buat orang orang disekitarnya, menerapkan lingkungan terbaik untuk karyawannya dalam bekerja. Mengingatkan terus pentingnya memperbaiki diri terus menerus, puasa sunat, tilawah sebelum bekerja, pengajian mingguan, bahkan karyawan diwajibkan melaporkan setoran harian atas dhuha, shalat malam dan tilawah bahkan olahraga. Benar benar luar biasa.
Cuma diri kita sendiri yang bisa menentukan, dalam kehidupan kita yang terbatas waktu ini, kehidupan seperti apa yang akan kita bawa menjadi catatan kita menuju kematian nanti? Kematian yang tak akan pernah tertolak, tak mampu dihindari. Oleh kita yang cuma seorang umat.