Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Anak Dulu vs Anak Sekarang

5 November 2014   03:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:37 82 1

Masih ingatkah kalian, saat kita masih kecil dulu ketika selepas pulang dari sekolah siang hari, orang tua kita menyuruh kita untuk tidur siang, dan melarang kita bermain di siang bolong. Namun bukannya malah tidur siang, kita malah kabur dari mama secara diam-diam untuk pergi bermain bersama teman-teman yang sudah menunggu di markas andalan. Permainan yang dimainkan kala itu sungguh beragam dan punya musim. Permainan yang ada musimnya yang banyak di mainkan anak-anak dulu adalah laying-layang, kelereng, wayang, permainan karet, monopoli, kwartet, gasing, tembak-tembakan yang dibuat dari bambu kecil, permainan galasin, itu merupakan sedikit dari banyaknya jenis permainan tradisional yang dulu menjadi hiburan bagi anak-anak baik laki-laki maupun perempuan. Sayapun dulu sering kali keluar rumah secara diam-diam pada siang hari yang panas demi bermain bersama dengan teman-teman, dan pulang ke rumah menjelang maghrib. Ketika sampai rumahpun, orang tua tidak hanya diam saja, melainkan sudah membawa senjata andalan untuk member efek jera kepada kita agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tetapi mungkin pada dasarnya anak-anak memang tidak bisa diam melihat teman-temannya bermain di luar, sedang dia sendiri terkurung di dalam rumah, maka pelajaran yang diberikan orang tua kemarin seolah-olah masuk di telinga kanan, dan tidak sampai di dalam telinga, pelajaran itu kembali keluar melalui telinga kanan juga, artinya sama sekali tidak didengarkan dan di resapi, dan pergi lagi untuk bermain hingga waktu menjelang maghrib. Begitu seterusnya sehari-harinya saya pada masa kanak-kanak dulu bermain dengan teman sebaya. Walaupun dulunya nakal, akan tetapi dengan bertambahnya usia, seseorang akan menjadi lebih dewasa dan mengetahui mana yang baik dan buruk untuk dilakukan. Wajarlah anak-anak untuk bermain pada seusianya, karena itu merupakan naluri alamiah seorang anak. Dari situ juga kita memiliki cerita kepada anak-cucu kita bahwa masa kecil yang pernah kita lalui sangat seru dan dijadikan pelajaran hidup.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun