Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Catur Marga dan Tempat Suci Hindu

22 September 2023   12:50 Diperbarui: 22 September 2023   13:03 322 0
Nama : GST. AYU KADE LINDA SILVIA DEWI
NIM : 2311031409
Rombel : 43
Nomor Urut : 07

Salah satu cara untuk mencapai Dewata atau Tuhan dalam Hindu yakni Catur Marga Yoga. Ajaran ini mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Catur Marga Yoga sendiri berasal dari kata catur berarti empat. Marga berarti jalan dan yoga berarti penyatuan dengan Brahman. Jadi catur marga adalah empat jalan atau cara umat Hindu untuk menghormati dan menuju ke jalan Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.Catur marga juga sering disebut dengan catur marga yoga. Sumber ajaran catur marga ada di ajarkan dalam pustaka suci Bhagawadgita, terutama pada trayodhyaya tentang karma yogamarga.

Adapun bagian-bagian dari Catur Marga Yoga yakni sebagai berikut:

1. Bhakti Marga
Bhakti Marga adalah jalan menuju Tuhan dengan cara menunjukan Bhakti kita (berbakti, cinta pada Tuhan dan sesama). Kata Kunci dari Bhakti Marga adalah "Love All". Sayangi Tuhanmu, sayangi keluargamu, sayangi teman teman mu, bahkan kau harus menyayangi musuhmu, SAYANGI SEMUA.
Contoh Pelaksanaan Bhakti Marga: Melaksanakan Sembahyang pada Tuhan , menyanyikan nama nama Ketuhanan, melaksanakan Japa, menyayangi SEMUA MAHLUK termasuk musuhmu sendiri. Lakukan semua itu dengan dilandasi penuh rasa Bhakti kepada Tuhan, maka anda telah berhasil melaksanakan Bhakti Marga.

Di dalam kitab suci Veda kita jumpai beberapa mantra tentang Bhakti salah satunya adalah:
Arcata prarcata priyam edhaso Arcata, arcantu putraka uta puram na dhrsnvarcata"
Rgveda VIII.69.8
(Pujalah, pujalah Dia sepenuh hati, Oh cendekiawan, Pujalah Dia. Semogalah semua anak- anak ikut memuja- Nya, teguhlah hati seperti kukuhnya candi dari batu karang untuk memuja keagungan- Nya)."

2. Karma Marga
Kata Kunci dari Karma Marga adalah "Serve All". Karma Marga adalah jalan meuju Tuhan dengan cara bekerja / melakukan pelayanan tampa pamrih. Lakukanlah semua pekerjaan / pelayanan itu sebagai persembahan kepada Tuhan dan jangan pernah mengharapkan pabrih /hasilnya.

Contoh Pelaksanaan Karma Marga: Bila anda memberi bantuan kepada pengemis, jangan sekali sekali anda mengharapkan suatu saat anda akan di bantu oleh orang lain ataupun jangan pula anda mengharapkan sesuatu pada pengemis itu, bahkan jangan sekali kali anda mengharapkan suatu saat anda akan mendapat rezeki karena anda telah menolong pengemis tersebut. Yang anda harus lakukan adalah: beri bantuan pada pengemis itu dengan tulus ikhlas hanya ingin membantu pengmis itu. Yakinlah, dengan cara itu Tuhan akan memberikan sesuatu yang lebih (pencerahan / kemajuan spiritual) kepada anda.

Di jaman Kali Yuga ini, saya sangat merekomendasikan Bhakti Marga dan Karma Marga untuk mencapai Tuhan, karena cara tersebut jauh lebih mudah untuk Mencapai Tuhan. Dalam Bhagawadgita. III.19 dinyatakan sebagai berikut:

"Tasmad asaktah satatam karyam karma samacara, asakto hy acaran karma, param apnoti purusah."
Artinya :

"Oleh karena itu, laksanakanlah segala kerja sebagai kewajiban tanpa terikat pada hasilnya, sebab dengan melakukan kegiatan kerja yang bebas dari keterikatan, orang itu sesungguhnya akan mencapai yang utama."

Sebab pada hakekatnya bekerja atau melayani orang atau makhluk lain secara hakekat adalah karma baik untuk diri sendiri. Adalah lebih baik dapat menolong/melayani dari pada ditolong/dilayani. Dalam Bhagawadgita III.8 juga menegaskan sebagai berikut:

"Niyatam kuru karma twam karma jyayo hyakarmanah sarira-yatrapi ca ten a prasidhyed akarmanah."
Artinya :
"Bekerjalah seperti yang telah ditentukan sebab berbuat lebih baik daripada tidak berbuat dan bahkan tubuhpun tidak akan berhasil terpelihara tanpa berkarya."

Salah satu contoh isi veda yang menjadi Landasan filosofis ajaran karma yaitu dalam Atharwaveda VIII.1.6.:

"udyanam te purusa navayanam, jivatum te daksatatim krnomi"
Artinya :
"Oh manusia, giatlah bekerja untuk kemajuan, jangan mundur , Aku anugerahkan kekuatan dan tenaga."

3. Jnana Marga
Jnana Marga adalah cara mencapai Tuhan dengan cara mempelajari kitab Suci Veda.
Jalan ini cukup sulit untuk dilakukan oleh orang biasa, karena tidak semua orang mampu untuk memahami secara benar maksud yang terkandung dalam Veda. Bila anda ingin mempelajari Kitab Suci Veda, saya sangat menyarankan anda untuk membaca Bhagawad Gita, karena Bhagawad Gita merupakan ajaran Veda yang sudah disederhanakan, sehingga orang biasa pun bisa memahami maksud yang terkandung dalam Bhagawad Gita. Selain Bhagawad Gita, anda juga bisa mempelajari Itihasa (Mahabarata & Ramayana) dan Purana.

4. Raja Yoga
Raja Yoga adalah cara mencapai Tuhan denga cara Meditasi, Perenungan Tuhan, Pengendalian (Tapa). Cara ini sulit dilakukan oleh orang yang tidak terlatih. Bila anda ingin melakukan Raja Yoga saya sarankan carilah guru spiritual yang bisa membimbing meditasi anda, sehingga meditasi anda akan berhasil dan anda bisa mencapai Tuhan denga cara ini.

1. Sebutkan dan beri contoh seperti apa perayaan nyepi dan ngembak gni dalam pelaksanaan catur marga??

Contoh pelaksanaan Bhakti marga yoga dalam hari raya nyepi yaitu melakukan persembahyangan hari raya nyepi di merajan masing-masing, melalukan pecaruan untuk memberi sesajen kepada Bhuta kala, selain memberi sesajen untuk Bhuta kala mecaru juga merupakan salah satu bentuk pemujaan kepada tuhan karena Bhuta kala merupakan bagian dari tuhan juga. Selain itu setelah dilaksanakannya hari raya nyepi juga akan dilaksanakan pemelastian sebagai pelengkap dari upacaya nyepi dengan tujuan untuk membersihkan alam semesta menurut agama hindu.

Contoh Pelaksanaan Karma Marga yoga dalam hari raya nyepi dan ngembak geni yaitu dengan melakukan yadnya secara tulus Ikhlas kepada Tuhan, membantu sesama manusia terutama yang sedang mengalami musibah, melakukan kunjungan kepada keluarga saat hari raya ngembak geni untuk menjalin tali silaturahmi yang erat. Itu semua merupakan contoh nyata dari karma marga yoga yang dapat dilakukan dalam hari raya nyepi dan ngembak geni maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh pelaksanaan jnana marga yoga dalam hari raya nyepi dan ngembak geni yaitu dengan mempelajari sastra dan mantra-mantra serta lagu-lagu pujian yang akan dipersembahkan kepada tuhan saat persemahyangan hari raya nyepi sebagai wujud bakti dengan cara melalui pengetahuan sprititual.

Contoh Pelaksanaan Raja Marga Yoga dalam hari raya nyepi yaitu dengan melaksanakan catur brata penyepian. Catur brata penyepian merupakan salah satu wujud nyata dari pelaksanaan raja marga yoga, karena disana seseorang akan melakukan suatu tapa brata sebagai bentuk pendekatan diri kepada tuhan dalam perayaan hari raya nyepi. Dalam catur brata penyepian juga diperlukan pengendalian diri mulai dari amati geni yaitu tidak boleh menyalakan api selama perayaan hari raya nyepi, kemudian amati karya artinya tidak boleh bekerja selama hari raya nyepi, amati lelungaan artinya tidak boleh bepergian, dan amati lelanguan artinya tidak boleh bersenang-senang atau berfoya-foya selama perayaan nyepi dilaksanakan.

2. Berikan contoh kongkrit sloka  Dalam Bhagavad Gita, 7:21 ini,  Yo-yo y- y tanu bhakta raddhayrcitum icchati, asya tasy cal radd tm eva vidadhmy aham" Terjemahan: Kepercayaan apa pun yang ingin dipeluk seseorang, Aku perlakukan mereka sama dan Ku-berikan berkah yang setimpal supaya ia lebih mantap"

Seloka diatas dilihat dari terjemahannya memiliki makna bahwa setiap manusia berhak dalam memilih keyakinan dan kepercayaanya masing-masing dan akan tetap diberikan berkat yang sama, karena sesungguhnya Tuhan itu Tunggal namun disebut dengan banyak nama dan dipuja dengan berbagai cara sesuai dengan keyakinan yang dianut.

Contoh konkritnya yaitu terciptanya berbagai agama yang di anut oleh umat manusia seperti agama hindu, islam, Kristen, budha dan lainnya. Selain itu juga manusia dapat melakukan berbagai cara dalam menyembah tuhan, seperti dalam agama hindu contohnya melakukan yadnya seperti persembahan berupa banten, canang dan sarana lainnya dengan dasar ketulus ikhlasan diri sebagai wujud bakti kepada Tuhan.

3. Sloka berikut berbunyi : Apan iking dadi wwang, utama juga ya, nimitaning mangkana, wnang ya tumulung awaknya sangkeng sangsra, makasdhanang ubhakarma, hinganing kotamaning dadi wwang". (Menjelma menjadi manusia itu adalah sungguh-sungguh utama; sebabnya demikian, karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara (lahir dan mati berulang-ulang) dengan jalan berbuat baik; demikianlah keuntungannya dapat menjelma menjadi manusia". (Sarasamucaya I.4)., maka apa yang anda bisa lakukan dalam beragama tentang sloka ini?

Hal yang bisa dilakukan dalam beragama berhubungan dengan sloka ini adalah sebagai manusia kita patut bersyukur karena manusia merupakan makhluk paling sempurna diantara segala makhluk ciptaan Tuhan. Menjadi manusia merupakan hal sangat bermakna karena dalam kehidupan sebagai manusia kita dapat melakukan penebusan dosa yang dilakukan di kehidupan sebelumnya dengan cara berbuat kebaikan dalam kehidupan sekarang agar terbebas dari kelahiran berulang dan dapat mencapai moksa.

4. Tempat suci Hindu adalah suatu tempat maupun bangunan yang dikeramatkan oleh umat Hindu atau tepat persembahyangan bagi umat Hindu untuk memuja Brahman beserta aspek-aspeknya. Sebutkan dalam satu pura untuk pemujaan roh para orang  suci yang dihormati dalam agama Hindu?

Dalam suatu pura tempat yang berfungsi untuk memuja roh para orang suci yang di hormati dalam agama hindu adalah Pura kahyangan jagat. Dalam pura ini selain untuk memuja Ida sang Hyang Widhi juga merupakan tempat untuk memuja roh para leluhur atau orang suci yang dihormati dalam agama hindu.

5. Sebutkan tempat pemujaan Dewa-Dewi Hindu di Bali, beserta inkarnasinya ke dunia (awatara), seperti misalnya Rama dan Kresna.

di Bali juga terdapat pura-pura yang dijadikan sebagai tempat untuk memuja para dewa dan dewi, yakni seperti Pura Ulun Danu Batur dan Pura Ulun Danu Bratan. Pura Ulun Danu Batur ini juga merupakan salah satu Pura Khayangan Jagat yang didedikasikan untuk memuja Dewa Wisnu. Sementara, Pura Ulun Danu Bratan merupakan tempat untuk memuja Dewi Laksmi sebagai dewi kemakmuran dan kesuburan. Dewi Laksmi memiliki kaitan yang erat dengan Dewa Wisnu. Dalam beberapa inkarnasi Wisnu (Awatara), Dewi Laksmi juga turut ikut mendampingi Dewa Wisnu, contohnya ketika Dewa Wisnu berinkarnasi sebagai Krisna, Dewi Laksmi juga berinkarnasi sebagai Radha. Selain itu, ketika Dewa Wisnu lahir ke bumi sebagai Rama, Dewi Laksmi juga lahir sebagai Sita, yakni istri dari Rama.

6. Tempat suci Hindu umumnya terletak di tempat-tempat yang dikelilingi oleh alam yang asri, seperti misalnya laut, pantai, gunung, gua, hutan, dan sebagainya. Mengapa demikian?

Tempat suci Hindu umumnya terletak di tempat-tempat yang dikelilingi oleh alam yang asri, yakni seperti laut, pantai, gunung, gua, hutan, dan sebagainya. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan tempat-tempat asri seperti pantai, gunung, gua, dan hutan memiliki suasana tenang dan damai, sehingga sangat mendukung dalam pemusatan pikiran. Oleh karena itu, tempat-tempat seperti ini menjadi tempat yang diincar oleh para dewa dan dewi serta orang-orang suci Hindu untuk melakukan meditasi atau semedi. Sehingga tak jarang ditemukan benda-benda peninggalan yang usianya sudah ribuan tahun, dan dianggap memiliki nilai kesucian dan kekuatan gaib. Sehingga, hal ini menyebabkan adanya pembangunan tempat-tempat suci atau pura di lokasi tersebut. Namun, tidak jarang juga ada tempat suci Hindu yang berada di kawasan perkotaan atau di dekat pemukiman penduduk. Sehingga pada intinya tempat suci tersebut memiliki makna yang sama, yang mana di dalamnya terdapat bangunan suci sebagai tempat pemujaan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun