Dua orang coworkers (rekan kerja) bertukar kata pada suatu pagi di kantornya. “Program laporan di komputerku nge-hanged lagi,” kata yang seorang dengan nada kesal. Teman sekerjanya nyeletuk, “Reboot aja.” Sebuah jawaban yang netral belaka. Namun seperti yang sering terjadi pada pertemuan dua bahasa, lain yang keluar dari mulut, lain pula yang masuk ke dalam telinga. Kata-kata yang diucapkan rekan kerjanya ini masuk ke telinga sebagai “Ribut aja”. Keruan dengan wajah kurang senang, dia menukas, “Siapa yang ribut?”. Inilah ‘miscommunication’ yang tanpa disadari terjadi, manakala dua bahasa saling berinteraksi.