Melihat foto teripang di atas, Anda pasti sependapat dengan saya bahwa binatang ini adalah salah satu mahluk yang paling jelek diciptakan oleh Tuhan. Binatang laut yang disebut dengan sea cucumber (timun laut) dalam bahasa Inggris, beche de mer (Perancis), gamat (Malaysia), namako (Jepang), haisom (China) ternyata menyimpan sejuta kecantikan di dalam tubuhnya. Berabad-abad teripang ini sudah menjadi sajian kuliner istimewa di negeri China. Tidak ada hari-hari besar di China yang melewatkan makanan yang dipercaya membawa kesehatan bagi penyantapnya. Indonesia diketahui sebagai pengekspor teripang terbesar di dunia dan harganya mencapai tiga juta rupiah per kilonya. Omzet ekspor teripang ke Hong Kong, Singapura dan Taiwan saja tercatat mencapai 60 juta US dollar per tahunnya.
Namun yang lebih mengagumkan lagi, ternyata teripang ini mempunyai khasiat medis yang luar biasa, malahan boleh dikatakan seperti mujizat (miracle). Ekstrak teripang ini bisa mengobati hampir segala macam penyakit yang berat, sehingga pada saatnya nanti mungkin akan mendapat gelar panacea (obat mitologis yang menyembuhkan semua penyakit). Dalam khazanah pengobatan tradisional China, dia dipakai untuk pengobatan radang sendi (arthritis), batuk rejan (whooping cough), tekanan darah tinggi dan juga sebagai ’obat kuat’ (aphrodisiac). Penelitian ilmiah yang dilakukan menunjukkan bahwa teripang mempunyai kemampuan terapi yang jauh lebih banyak dan lebih beragam. Ekstraknya mempunyai kemampuan anti jamur (antifungal) dan anti bakteri yang kuat, disamping keunggulan sebagai anti peradangan (anti-inflammation), penyembuhan borok (anti-ulcerant) dan penyembuhan tekanan darah tinggi (anti-hypertensive).
Kajian struktur sel tubuh teripang ini memang sudah memperlihat kehebatan kemampuan tubuhnya. Dia mampu menyaring bakteri-bakteri yang merugikan tubuhnya dan pada saat yang sama mengakomodasikan bakteri-bakteri yang menguntungkan dirinya (normal flora). Dan sebenarnya inilah prinsip utama pengobatan pada manusia yaitu memusnahkan bakteri yang jahat (pathogen) tetapi tidak mematikan bakteri yang menguntungkan untuk manusia. Kehebatan teripang yang jarang ada tandingannya adalah kemampuannya untuk melakukan regenerasi sel (pemulihan sel yang hilang atau rusak). Seekor teripang yang diusik atau terancam oleh binatang laut lainnya, akan melakukan gerakan eviserasi yaitu mengeluarkan seluruh ususnya melalui duburnya. Dan dalam waktu 5 minggu saja, usus baru akan tumbuh kembali dalam tubuhnya. Eviserasi ini juga dilakukan oleh teripang setahun sekali untuk mengenyahkan parasit dan organ dalam yang rusak karena parasit.
Karena keajaiban kemampuan menumbuhkan sel yang sudah rusak ini, ekstrak teripang ini sudah dipakai untuk pengobatan pada penderita diabetes melitus yang berat. Seperti yang sudah kita ketahui akibat DM lanjut, maka akan terjadi pembusukan (gangraen) pada ujung-ujung jari kaki, sehingga dokter terpaksa harus mengamputasinya agar supaya pembusukan ini tidak merambat ke atas. Dengan pemberian ekstrak teripang ini, bagian kaki gangaen yang rencananya akan diamputasi, ternyata bisa berregenerasi dan sembuh kembali. Juga tercatat pengalaman pengobatan stroke dengan kelumpuhan yang berhasil memulihkan kondisi pasien secara sempurna. Penelitian medis di Jepang memberi harapan besar teripang ini dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS.
Karena kemampuan teripang untuk melakukan tissue repair (pemulihan jaringan) ini, ekstrak kolagennya juga dipakai dalam dunia kosmetik untuk pemeliharaan kecantikan kulit dan anti penuaan (sebagai anti-aging). Kandungan saponin dalam tubuh teripang ini dalam penelitian berhasil untuk mengobati kanker. Juga sifat anti-ulcerant dapat menyembuhkan penyakit mag kronis. Di ranah kedokteran gigi ekstrak teripang atau gamat ini terbukti dapat memulihkan kembali gigi yang goyang karena kerusakan tulang pendukungnya. Sudah tentu ini suatu terobosan pengobatan yang mengagumkan, karena dari pengalaman penanganan gigi yang goyang ,umumnya tidak pernah berhasil dan berakhir dengan pencabutan gigi tersebut.
Teripang yang ’dipandang sebelah mata’ di negeri kita sendiri (sebagian besar hanya diekspor ke luar negeri), selayaknya menjadi perhatian kita semua mengingat potensi medis dan non medis yang tak ternilai di dalamnya.