Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

Empat 'Anak Haram' Menggebrak Dunia

17 Januari 2010   15:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:25 1386 0
[caption id="attachment_55816" align="alignleft" width="191" caption="leonardo da vinci"][/caption]

Menjadi anak haram adalah suratan takdir dan mungkin ini satu-satunya aib (stigma) yang dipikul oleh seseorang akibat ‘dosa’ yang dilakukan oleh orang lain. Dosa dituliskan dalam tanda petik karena predikat anak haram (bastard) adalah ciptaan manusia didalam menegakkan kode etik moralitas sepanjang masa. Bersyukurlah sedikit demi sedikit manusia mulai terbuka mata hatinya baik secara legal maupun sosial didalam menyikapi anak yang lahir di luar nikah (out of wedlock child). Dari data statistik tahun 2009 di AS, 40 persen bayi yang lahir pada tahun 2007 berasal dari ibu yang tidak menikah (unwed mothers). Angka ini tentu sangat ‘mengagetkan’ kalau ditinjau dari kacamata kita. Demikian pula di negara-negara Skandinavia,Belanda,Perancis,Denmark lebih dari separuh bayi-bayi yang lahir adalah hasil dari hubungan diluar nikah (extra-marital). Sampai abad ke 19, mereka yang menyandang ’anak jadah’ mendapat perlakuan yang yang jauh dari adil di dalam masyarakat,namun dibawah ini ada kisah empat anak manusia ’tanpa ayah’ yang menggebrak dunia.

Leonardo da Vinci

Lahir di Vinci,Forence Italia pada tahun 1452, Leonardo adalah manusia paripurna yang menyandang gelar sebagai pelukis,pemahat,arsitek,musikus,ilmuwan,ahli matematik,ahli mesin (engineer), ahli anatomi, ahli geologi,ahli botani dan penulis kelas dunia. Kita selalu teringat akan lukisannya yang amat terkenal Mona Lisa dan sketsa Vitruvian Man. Lahir sebagai anak haram dari rahim seorang wanita desa bernama Caterina hasil hubungannya dengan seorang notaris bernama Piero da Vinci. Pemikirannya jauh melampaui zamannya, karena dia sudah membuat konsep helikopter,tank,tenaga surya (solar power) dan kalkulator. Sifatnya yang sangat menghargai kehidupan terbukti dari kisah kehidupannya yang vegetarian, bahkan kegemarannya untuk membeli burung dalam sangkar untuk kemudian melepaskannya ke udara bebas.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun