Di masa lampau, warta yang disadur dari kantor berita asing, nyaris tak mungkin diuji kesahihannya, karena orang awam tak mungkin mengakses naskah asli bahasa Inggrisnya untuk diperbandingkan dengan saduran bahasa Indonesianya. Jadi di masa silam, entah si wartawan menyadur dengan akurat atau dengan serampangan, pembaca suratkabar hanya bisa “nrimo” saja. Berbeda halnya dengan era internet dewasa ini, berita luar negeri yang disadur ke dalam bahasa Indonesia, dengan mudah dapat dikomparasi (dibandingkan) dengan naskah aslinya, sehingga kesalahan menyadur bisa langsung ketahuan (belangnya).