Istilah “propaganda” bangkit dari kuburnya seturut dengan iklim persaingan dua calon presiden 2014 ini. Menurut kamus Collins, propaganda adalah “penyebaran informasi, penistaan dllsecara terstruktur guna mendukung atau meruntuhkan kepentingan pemerintah, gerakan dsb (the organized dissemination of information, allegations, etc., to assist or damage the cause of a government, movement, etc.). Setelah sekian lama kita relatif “terbebas” dari kungkungan propaganda, sekonyong-konyong dia muncul kembali di depan mata seperti hantu. Televisi sebagai media yang paling luas menjangkau masyarakat, menjadi corong andalan kedua calon ini untuk menebar propaganda. Disamping televisi, media internet juga digenjot untuk menyemaikan propaganda.