Dalam bahasa Jawa adalah istilah “wis notok” yang mengonotasikan “suatu kondisi di mana seseorang tidak mungkin bergerak naik lebih jauh”, ibarat kita menaiki tangga kepala kita sudah menyentuh plafon (nyundul) sehingga mustahil untuk menapaki anak tangga yang lebih tinggi. Padanan katanya adalah “mentok”. Dalam wacana bahasa lisan kita sering mendengar orang mengatakan “kariernya sudah mentok” atau “prestasi olahragawan itu sudah mentok” yang berarti “tak mungkin lagi baginya untuk berkembang lebih bagus lagi”. Istilah ini saya pakai untuk menyimpulkan kemampuan rata-rata dari kita dalam penguasaan bahasa Inggris. Ini saya ekstrapolasikan setelah mengamati insan pers menyadur bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.