Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Saya Membela Menko Polhukam Tedjo

27 Januari 2015   20:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:16 395 5

Istilah “rakyat yang tidak jelas” membuat Menteri Tedjo yang mantan Kepala Staf TNI-AL ini di-bully habis-habisan di media sosial. Sebagai sesama prajurit yang mempunyai jiwa korsa (esprit de corps), saya berpendapat bahwa beliau tidak bersalah mengucapkan kalimat itu. Di dalam kehidupan militer, khususnya TNI, kita mempunyai jargon (bahasa khas) yang dipakai nyaris setiap hari, sehingga jargon ini terpatri dalam memori setiap prjurit, bahkan setelah yang bersangkutan pensiun. Dan salah satu dari jargon ini adalah “yang tidak jelas” yang dari pengalaman saya selama menjadi anggota TNI-AD selalu terselip dalam arahan komandan kepada anak buahnya. Jargon “yang tidak jelas” ini sudah mengalami perluasan spektrum permaknaan seperti “yang tidak berguna”, “yang tidak terukur”, “yang tidak tepat”, “yang tidak tanggap”, “yang tidak baik” dan sebagainya. Kesalahan Menko Tedjo (kalau ingin disebut dengan kesalahan) adalah dia lupa bahwa jargon TNI ini tidak sama penerimaannya (acceptance) bilamana diucapkan dalam masyarakat sipil.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun