Pertanyaan usil ini saya lemparkan di status Facebook dan ternyata harus saya rephrase (susun ulang) beberapa kali, karena jawabannya (responsnya) tak sesuai dengan yang saya maksudkan. Pertanyaan iseng ini saya tuliskan pada saat saya melihat istri sedang berdandan di depan cermin meja rias (sesuatu yang sangat rutin dikerjakan setiap hari oleh semua wanita di dunia). Pertanyaan ini memang kental beraroma chauvinistic, karena saya membenturkan “budaya lelaki” dan “budaya perempuan”. Namun, karena saya sekadar ingin berdiskusi ringan-ringan saya, maka saya pikir tak ada salahnya untuk diteruskan.