Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Untuk Siapa

31 Oktober 2018   14:05 Diperbarui: 31 Oktober 2018   14:11 181 1
Untuk siapa
Dupa dan mantra dilambungkan
Dengan butiran air mata keringat darah
Dari patung-patung rumah rayap

Setiap pentas bergetar panas
Kalender lusuh menatap dari dinding
Kelebat kelelawar melintas sebelum elang
Burung bangkai berbinar-binar di tumpukan
Tengkorak tulang belulang

Di ujung kerling bening adalah meja perjamuan
Bertaplak sutera kelas utama
Segelas es sirup secangkir kopi panas
Sepiring kacang rebus semangkuk mi goreng
Sepasang lilin beraroma cendana kelas satu
Selama tatapan jarum jam berjalan konstan
Pergi dan kembali ke angka-angka semula

Untuk siapa
Sajian bertabur aji jampi
Berjumpalitan lidah dalam komat-kamit
Rapalan berjabatan ramalan
Dongeng bergandengan dogma
Sejauh kepak kelelawar luluh jadi kupu

Pentas selalu panas
Penonton selalu ganas
Keringat darah nanah mendidih
Tersiram pula minyak goreng dari kuali berkepulan

Untuk siapa
Pentas panas penuh hias pias pada semua bidang
Di seberangnya adalah sebuah kedai minum
Berderit-derit pintu kayu bengkirai
Pasangan demi pasangan duduk berhadapan
Berbagi banyolan seputar ternak dan kandang
Padang hijau danau biru langit biru
Tanpa bayang-bayang meja perjamuan itu

*******
Kupang, 31 Oktober 2018

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun