Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Artikel Utama

Puisi | Demi Satu-satunya Pelukan

24 April 2018   08:49 Diperbarui: 24 April 2018   23:44 2406 9
Apa yang perlu dipeluk sepuas hasrat 
Ketika pisau-pisau menikam diam-diam 

Maka kutinggalkan saja pelukan pilu
Memenuhi panggilan pelukanmu
Sebab masih terhidang hijau dan danau
Kijang-kijang berjingkrak di sekitarnya

Padang gurun yang hanya berisi penyamun
Malam-malam membentang kerisauan
Aku telah mengenal setiap sayatan di permukaan
Dengan nama-nama bermata pisau

Apa yang dipaksakan untuk bertahan
Pelukan tidak pernah murni kecuali pisau-pisau

Maka kumasuki lingkup pelukanmu
Sebab udara masih mengabarkan kesegaran
Semarak bunga-bunga bersorak burung-burung
Di antara pepohonan di sekitar hijau dan danau

Dalam pelukanmu rerumputan menadah
Embun hujan pagi dan senyum tanpa muslihat
Aku telah tersiram sejuk yang selalu kudamba

Demi satu-satunya pelukan tanpa pisau
Aku akan memelukmu dengan seluruh rindu ini

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 24 April 2018

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun