Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi Membunuh Penyair

7 April 2018   23:35 Diperbarui: 7 April 2018   23:50 829 3
Sebelum puisi lahir
Penyair tidak henti berpikir
Bagaimana kelak puisi menjalani takdir
Dalam tatanan dan tataran
Persekutuan dan perseteruan
Keramaian dan kesepian
Ketenangan dan kewaspadaan

Setiap puisi lahir
Mampuslah penyair

Dalam kubur penyair mustahil menepuk dada
Ketika puisi ditepuk decak

Dalam kubur penyair mustahil mengelus dada
Ketika puisi ditampar bertubi-tubi

Sebelum puisi lahir penyair sudah berpikir
Puisi pasti membunuhnya
Lalu pergi menjalani nasibnya sendiri

Biarkan saja puisi menjadi dirinya sendiri
Penyair pulang ke ruang sunyi

Puisi dan penyair punya nasib sendiri-sendiri

*******
Panggung Renung -- Balikpapan, 8 April 2018

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun