Pada suatu Sabtu siang belasan orang duduk selingkaran dua meja bundar di ruang pertemuan Institute of Resource Governance and Social Change (IRGSC), Kupang, NTT. Masing-masing membentangkan komputer jinjing atau buku catatan, dan sering berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
KEMBALI KE ARTIKEL