Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kerasukan Kesatria

28 November 2017   23:39 Diperbarui: 29 November 2017   02:43 327 2
Kamu tertidur dalam sebuah buku pertarungan
Seorang kesatria pujaan hati remaja puteri
Kemenangan-kemenangan atas delapan naga
Seorang puteri tunggal pun jatuh cinta
Mahkota paling damba disematkan dalam upacara

Semerbak senyum menyambut bangunmu
Sosok kesatria merasuk utuh dirimu
Matahari tidak berdaya dalam tatapanmu
Lidah menjulur seolah pedang paling legenda

: Sugesti

Kamu menolak vonis seorang psikolog siang hari
Vonis sadis menohok mengolok-olok
Pedang paling legenda tidak setara golok rongsok

Betapa tidak pantas bagi seorang kesatria bermahkota
Alangkah tidak layak bagi penakluk naga-naga

Kamu adalah kesatria tidak terdiagnosis psikolog
Analisis hipotesis hanya desisan-desisan bagimu
Kamu jagal segala sasis seperti dalam episode pertarungan
Delapan naga tidak lebih gagah dari ulat kupu gajah
Kamu terus mengayunkan pedang di mulutmu

Kamu adalah kesatria bermahkota idaman para pria
Remaja-remaja puteri kesengsem kurang asem
Orang-orang mengangkat-angkat ragamu
Hidup kesatria paling mulia di muka persada raya

:  Hipokritis

Lidahmu menjulur ke kulit leher psikolog
Sampai semua seperti dalam sebuah buku pertarungan

*******
Kelapa Lima, Kupang, 28-11-2017

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun