Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Semata-mata Mata

10 November 2017   14:16 Diperbarui: 10 November 2017   14:30 344 1
Siapakah yang akan melihat dalam gelap gulita
Meraba hanya menjumpa beling duri
Tetapi perih selalu meledakkan gelak

Sejak semula mata dan terang itu senyawa
Risalah panjang paten pantang disanggah
Seperti sebatang pohon di tengah suatu taman
Terkepung dinding api menyala-nyala

Terang dan gelap itu seteru sejati
Serang-menyerang berebut ruang
Tusuk-menusuk tumpah kelabu

Siapakah yang akan melihat dalam terang benderang
Meredam serbuan sinar seperti hujan horisontal
Masih terbisik tetap senyawa

Senangkah mata pada terang telanjang bulat
Merengkuh sepenuh pelupuk melepuh

Biru meliuk di lapang terang seperti muda abadi
Biru meliuk di gerbang gelap seperti apakah lagi
Mata memecah deret risalah tetap pantang sanggah
Seperti membiar sebatang pohon semakin gondrong
Dinding-dinding api menghadang tanya tentang buah

Sebab semata-mata mata
Sampai seluruh putih merata

*******
 Kelapa Lima, Kupang, 10-11-2017

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun