Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Pertemuan Terburu-buru

22 Oktober 2017   05:14 Diperbarui: 22 Oktober 2017   06:45 635 3
Tiada bayangan mendului punggungku
Dari sorot bauran penjuru
Dada menyongsong fajar menyingsing

Kau tergopoh-gopoh dalam rombongan
Orang-orang menggendong agenda
Membopong teropong
Masuk keluar malam untuk setitik sinar
Mengurai selongsong waktu
Mengisi setiap kosong pada rimbun belantara
Setiap bayangan pun terpetakan pada
Musim panen gula lontar

Mendung sering mangkir dari perundingan
Tentang percumbuan batal disebut tertunda
Tetapi aku belum selesai mengecup lekuk marungga
Ketika kau memaksa bertemu di bawah kerontang
Pohon asam dan lamtoro di sabana berkarang

Aku tidak suka jagung bose meski kau siapkan
Dengan racikan rempah-rempah terbaik
Dengan tukang masak kaliber Flobamorata
Dengan senyum nona-nona melampau moke sopi

Secangkir kopi dan beberapa kompyang
Bagiku sudah kompaklah mengelupas tenun ikat fajar
Di tubuh seonggok batu

Aku terpaksa menyanggupi pertemuan terburu-buru
Sebenarnya aku tidak sedang tertarik pada pertemuan
Dengan apa siapa kau propagandakan
Selain pada detak dadaku dalam kecupan marungga
Sebab kau tidak pernah membaca catatanku
Di jidatku jauh lapang dari bandara El Tari

*******
Kupang, 22 Oktober 2017

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun