Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Faisal Basri Berbohong Soal Gaji?

25 Agustus 2012   01:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:21 2213 1
Pagi ini saya membaca KOMPAS hal 17 yang mengulas soal belanja pegawai (Birokrasi/PNS) dan kinerjanya. Tema seperti itu bisa dipastikan akan menyeret pula pada hal gaji PNS. Seperti biasa, publik selalu terkecoh bahwa PNS adalah golongan masyarakat dengan pendapatan pas-pasan. Pendapat itu sesungguhnya sudah sangat-sangat kadaluarsa. PNS berpendapatan rendah hanya ada di jaman Orde Baru. Semenjak pemerintahan Gus Dur hingga sekarang, gaji PNS naik meroket. Apalagi semenjak pemerintahan SBY, PNS mengalami masa kejayaan. Selain gaji pokok dinaikkan drastis, muncul pula aneka remunerasi; tunjangan-tunjangan: kinerja, profesi; belum termasuk aneka honorarium. Kawan guru PNS di daerah sekarang per bulan minimal bisa membawa pulang pendapatannya ke rumah sebesar 7 jutaan. Tetangga saya seorang tenaga kesehatan (perawat) senior di RS pemerintah baru saja meningkat rumahnya PNS, digarasinya nongkrong sedan Great Corolla. Tetangga saya yang Polisi: rumahnya besar, mobilnya 2, anaknya kuliah di PTS dengan mengendarai motor cc besar. Saudara saya PNS di pemda mengaku bahwa setiap bulan take homepaynya nyaris 5 jutaan, ketika saya tanya mengapa ganti mobil yang lebih muda. Gayus saja yang pegawai rendahan di pajak saban bulan dapat 15 jutaan dari negara. Itu semua hanya gambaran kecil bahwa orang yang bekerja di instansi negeri sebagai PNS, Polisi, Jaksa, Hakim, Perawat, Guru apalagi dosen, sekarang ini nggak ada yang miskin. Semua sudah berkecukupan dan berkelebihan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun