Saat kau begitu terhanyut dan tenggelam dalam perasan yang kau sebut dengan
CINTA, janganlah kau biarkan inderamu terlena oleh keindahannya hingga tanpa sadar tiap sisi terkecilnya akan kau terjemahkan sebagai dongeng indah tentang ksempurnaan tanpa tara, jangan kau jadikan dirimu menjadi mahkluk yg begitu
BODOH dan
DUNGU hingga
SENGAJA kau butakan penglihatanmu, tutup pandanganmu, dan tulikan pendengaranmu dalam menilai tiap inci keterbatasan dan menyimak jujur atas satir kekurangannya.
Jangan kau hentikan akal pikirmu hingga mampu membuntukan rasiomu atas kelemahan nyata akan dirinya, sungguh jelas dia hanyalah CIPTAAN, MAKHLUK TAK PARIPURNA, manusia yang PENUH dengan kisah KETIDAKSEMPURNAAN, satu keindahan diantara ribuan ciptaan. Ingatlah selalu untuk tidak terus kau liputkan hatimu dengan perasaanmu dg sibuk mengingatnya, mengenang rupawan wajahnya, mengagumi sosoknya, memutar rekaman rayuan manisnya, Sisakanlah lebih banyak ruang untuk menempatkan perasaan
BENCI karena sungguh berada diantaranyalah jalan menuju keindahan cinta hingga saat kau kehilangannya kau takkan jatuh terlalu dalam menuju pengab dan gelapnya perasaan nista dan duka.
Mencintai, sungguh terlalu sempit jika dimaknai dengan menyukai dan mengagumi karena tiap hakikat cinta takkan pernah ada aktor yang bernama ego. Mencintai berarti proses mengenal dan memahami diri sendiri agar mampu menyelarakan diri berdiri di titik paling tengah antara rasa cinta dan rasa benci,
KEMBALI KE ARTIKEL