[caption id="attachment_130046" align="aligncenter" width="535" caption="..Kemanaku harus melangkah saat lenteraku hanya memancarkan ketergelapan...."][/caption]
Akankah kau hentikan langkahku diantara persimpangan yang menggiring menuju derai ratapan dan tangis penyesalan…….. Cinta, alangkah menawannya dirimu saat aku dan dia kau ikatkan dalam jeratmu, kau satukan dalam ruang indah prismamu…
Saat itu kau tutupkan panca inderaku dari segala kerendahan pasangan… Saat mataku memandang ketidaksempurnaan kau gantikan dengan panorama indah istana Al – Hambra yang mempesona…. Saat air liur ku merasakan kepahitan kau suguhkan madu Alaska yang manisnya tak terkira…. Saat kulitku merasakan kesakitan kau gantikan dengan kenikmatan opium yang menghanyutkan…… Saat telingaku mendengar ketercelaan kau dengungkan partitur irama anggun dawai kecapi yang begitu mendamaikan….. Saat hidungku mencium kotor kebusukan kau tiupkan semerbak hutan cemara Cyprus yang mampu menentramkan….. Saat kelu bibirku mencoba melukiskan kau yakinkan akan keterbatasan untuk tiap bait perasaan yang kucoba ungkapkan….. Saat prasangka ku takut akan penghianatan kau dongengkan tentang legenda Rama-Shinta yang penuh dengan kesetiaan…. Saat qolbuku dilingkupi ketergelapan kau nyalakan pelita sebagai cahaya penerang yang memancarkan kelembutan…
KEMBALI KE ARTIKEL