Nasi Lodo sendiri adalah menu makanan yang terdiri dari nasi gurih dan sayur lodo. Nasi gurih adalah nasi yang waktu menanaknya diberi santan kelapa, sedikit daun salam dan garam secukupnya. Sedangkan sayur lodo mirip opor ayam. Hanya saja, kalau sayur lodo, sebelum disayur ayamnya dipanggang lebih dulu. Memanggangnya dalam bentuk ayam utuh, bukan dalam bentuk potongan-potongan. Setelah ayam matang dalam panggangan, bisa disajikan dengan dipotong-potong lalu dimasukan kuah atau dibiarkan utuh dengan kuah terpisah. Kuah dibuat dari santan kental dengan bumbu-bumbu tertentu dan rasa agak pedas. Dalam penyajian, nasi lodo disajikan bersama dengan kuluban yang biasanya dari kacang panjang, daun kenikir, daun bayam, daun kangkung, atau daun sawi.
Berberapa warga Trenggalek punya tradisi tersendiri dalam melestarikan menu nasi lodo ini. Misalnya saja di wilayah tempat tinggal saya, saat akan melakukan sholat idul fitri, setiap keluarga membawa nasi lodo yang ayam panggangnya dalam keadaan utuh. Nasi lodo ini diserahkan pada pengurus mushola/masjid. Oleh pengurus mushola/masjid, sebagian ayam panggang akan diambil dan dikumpulkan untuk dibagikan kepada semua yang hadir setelah sholat selesai dengan diberi nasi gurih yang juga diambilkan sebagian dari setiap bawaan warga. Hingga terjadilah proses tukar-menukar masakan nasi lodo.
Jika Anda penasaran, seperti apa sih rasa nasi lodo, Anda bisa melakukan Indonesia Travel dengan mengunjungi Kabupaten Trenggalek. Untuk mencari warung yang menyediakan menu nasi lodo juga tidak sulit karena biasanya warung-warung nasi sudah memasang nama menu tersebut di spanduk, baliho, ataupun didaftar menu mereka.