Taman Vertikal (Jardin Vertical)
G. Suyasa
Sungguh luar biasa kekayaan biologis negeri-negeri tropis di sekitar bentang katulistiwa . Namun kerap kali bangsa-bangsatempatan yang dihidupinya kurang mengapresiasi anugerah alam itu. Patrick Blanc, seorang botanist Prancis, mungkin bisa membuka mata kita akan kenyataan ini.
Pada tahun 1972, lelaki kelahiran 1953 ini berkunjung ke Thailand dan Malaysia untuk pertama kalinya, dimana ia menjejakkan kaki di hutan hujan tropis. Tidak diceritakan secara detail pengaruh langsung kunjungan itu. Tetapi beberapa tahun berselang ia muncul sebagai pencipta konsep "jardin vertical" atau taman vertikal. Taman vertikal adalah sebuah cara untuk mengkompensasi keterbatasan lahan permukaan tanah dengan pembangunan vegetasi di atas permukaan vertikal. Jika dilihat gambar-gambar dari karyanya, tampak bahwa pada kebun-kebun karya lelaki yang sedari kecil suka tanaman ini, terserak berhimpitan berbagai tanaman, bagai para epifit yang menempel pada sebuah pohon rimba atau dinding tebing lembab raksasa.
Menurutnya, ia ingin mengintegrasikan kembali alam ditempat yang tidak disangkakan orang pada umumnya. "Orang akan lebih sensitif dengan alam jika tiba-tiba melihat dinding vegetatif di sebuah Metro daripada melihatnya di sebuah taman," ujarnya. Sebuah cita-cita yang belum kesampaian karena belum ada yang mempercayakan stasiun metro buat dihias oleh dinding hijaunya. Namun hasratnya itu dapat mewakili visi dan gairahnya
Ia telah menghias berbagai museum dan hotel di Prancis, Eropa, dan belahan dunia lainnya dengan karya- karyanya yang "megah". Pada 2001, Ia juga mendapat kehormatan untuk menghias kedutaan besar Prancis di India. Karya pertamanya adalah sebuah "tembok hijau" yang dibangun pada 1988 di Museum Sains dan Industri Paris .
Patrrick Blanck kini dikenal sebagai artist, inisiator taman vertical selain botanist. Penampilannya pun senyentrik karyanya. Kalau semasa muda ia kerap berjeans belel di hutan, sekarang ia lelaki berpakaian "chic" dengan rambut dan kuku dicat hijau.