Namun keberadaannya akan selalu terkenang, di saat bersama walau tanpa kata, disaat gembira walau tak selalu sukaria, disaat sedih walau harus menahan pedih.
Dan sekarang Dia mengingatkanku melalui sepucuk suratnya:
Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih;
tapi bagaimanapun, berbaik-hatilah.
Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu;
tapi bagaimanapun, jujur dan terbukalah.
Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri;
tapi bagaimanapun, berbahagialah.
Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati;
tapi bagaimanapun, jadilah sukses.
Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam;
tapi bagaimanapun, bangunlah.
Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang;
tapi bagaimanapun, berbuat baiklah.
Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu.
Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Tuhanmu.
Ini bukan urusan antara engkau dan mereka.